Pendekatan Filsafat Ilmu

FILSAFAT ILMU

(tugas pertemuan ke-8 Mahasiswa Semester 1 kelas B Administrasi Publik)

"Pendekatan dalam Filsafat Ilmu"




UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SUNAN  GUNUNG DJATI BANDUNG

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

2022








PEMBAHASAN


    A. Pengertian

        1. Pengertian Filsafat Ilmu

             Sebelum kita membahas pengertian pendekatan filsafat ilmu, kita perlu mengetahui apa pengertian dari filsafat ilmu itu sendiri. Filsafat ilmu adalah ilmu yang mengkaji tentang seluk beluk dan tata cara memperoleh pengetahuan, sumber pengetahuan serta metode dan pendekatan yang digunakan untuk mendapat pengetahuan yang logis dan rasional.

        2. Pengertian Pendekatan Filsafat Ilmu
          
            Pendekatan merupakan suatu rangkaian tindakan yang terjadwal atau terorganisir berdasarkan prinsip-prinsip ekslusif (filosofis, psikologis, didaktis, dan ekologis) yang terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Pendekatan secara filosofis adalah cara pandang atau paradigma yang bertujuan untuk menjelaskan inti, hakikat, atau hikmah mengenal sesuatu yang berada di balik objek formatnya. menggunakan istilah lain, pendekatan artinya upaya sadar yang dilakukan untuk menjelaskan apa dibalik sesuatu yang nampak. Pendekatan bertujuan untuk  menjelaskan suatu masalah dapat diterapkan dalam aspek-aspek kehidupan manusia.

    B. Objek Kajian Filsafat Ilmu

         Ilmu diartikan sebagai pengetahuan yang dikaji melalui berbagai pendekatan secara Sistematis, Empiris dan Metodologis. Oleh karena itu kita harus mengenal berbagai objek objek yang akan dikaji dalam upaya pendekatan filsafat ilmu. layaknya ilmu pengetahuan lainnya, filsafat pula memiliki objek kajian yang meliputi objek materi dan  objek formal. dalam kaitan ini, Louis O. Kattsoff menulis bahwa : “Lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya, yaitu mencakup segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu apa saja yang ingin diketahui manusia”.
Sedangkan, A.C.Ewing mengatakan : “pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat ialah Truth (kenenaran), Matter (materi), Mind (budi), the Relation of Matter and Mind (hubungan materi dan budi), Space and Time (ruang serta waktu), Cause (karena), Freedom (kemerdekaan), Monism versus Pluralism (monisme melawan pluralisme) serta God (ilahi). sementara M.J. Langeveld menyatakan : “Bahwa hakikat filsafat itu berpangkal pada pemikiran holistik segala sesuatu (sarwa) yang ada secara radikal serta menuru sistem.” 
                   Objek kajian filsafat ilmu terbagi menjadi dua yaitu:

        1. Objek Material
 
            Objek material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode limiah tertentu, sehingga dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Dalam gejala ini ada 3 objek yang menonjol yaitu manusia, dunia, dan akhirat. dengan kata lain objek material merupakan suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan.
                  
        2. Objek Formal

            Objek formal filsafat ilmu adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materinya. hakikat ilmu pengetahuan artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan. Ilmu tidak terbatas pada apa yang mampu diindrawi saja, melainkan seluruh hakikat sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik materi konkret, fisik, maupun material abstrak, dan psikis.

    C. Sasaran Pendekatan Filsafat Ilmu
            
         Pada dasarnya sasaran pendekatan filsafat ilmu antara lain: 
             1. Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah.
             2. Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. Sebab kecendrungan yang terjadi dikalangan para ilmuan modern adalah  menerapkan suatu metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu pengetahuan itu sendiri.
             3. Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan.

    D. Hakikat dan Esensi Filsafat Ilmu

         Plato mengatakan bahwa esensi filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli. Sedangkan muridnya Aristoteles berpendapat kalau filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika. Lain halnya dengan AI Farabi yang berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya. Dari esensi diatas, maka filsafat adalah Ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan memikirkan segala sesuatu nya secara mendalam dan sungguh-sungguh,serta radikal sehingga mencapai hakikat segala situasi tersebut.
         Esensi filsafat ilmu  lebih menaruh perhatian terhadap problem-problem mendasar ilmu pengetahuan. Seperti contohnya beberapa pertanyaan yang sering dilayangkan seperti: Seperti apa hakikat ilmu itu sesungguhnya?, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah?, apa fungsi ilmu pengetahuan itu bagi manusia?.

    E. Pendekatan Filsafat Ilmu

         Pendekatan dalam disiplin ilmu yang disebut filsafat ilmu akan lebih mudah di pahami arti pengertian bila diajukan pandangan Dewey tentang  pokok masalah, yaitu tentang permasalahan filsafat yang berarti hubungan antara filsafat dan ilmu. Pendekatannya antara lain:

            1. Pendekatan Deduktif
                Pendekatan deduktif kerap dikontraskan dengan pendekatan induktif. Pendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Dari segi bahasa, deduktif atau deduksi berasal dari Bahasa Inggris, yaitu deduction yang artinya penarikan kesimpulan-kesimpulan dari keadaan-keadaan umum atau menemukan yang khusus dari yang umum. Pendekatan deduktif juga diartikan sebagai cara berpikir dimana pernyataan yang bersifat umum ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan dalam pendekatan deduktif biasanya menggunakan pola pikir silogisme yang secara sederhana digambarkan dalam penyusunan dua buah pernyataan (premis mayor dan premis minor) dan sebuah kesimpulan.

            2. Pendekatan Induktif
                Pendekatan Induktif merupakan pendekatan yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke hal umum. Hukum yang disimpulkan pada fenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Berpikir induktif adalah bentuk dari apa yang disebut generalisasi. Induksi (induction) adalah cara mempelajarai sesuatu yang bertolak dari hal-hal khusus untuk menentukan hukum atau hal yang bersifat umum. Metode berpikir induktif merupakan cara berpikir yang dilakukan dengan cara menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Oleh karena itu, penalaran induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang khusus dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.

            3. Pendekatan Rasionalisme
                Rasionalisme merupakan suatu paham yang mengutamakan rasio. Paham ini beranggapan bahwa prinsip-prinsip dasar keilmuan bersumber dari rasio manusia, sehingga pengalaman empiris bergantung pada prinsip-prinsip rasio. Karena rasio itu ada pada subjek (manusia), maka asal pengetahuan harus dicari pada subjek. Rasio itu berpikir. Berpikir inilah ynag membentuk pengetahuan. Karena hanya manusia yang berpikir, maka hanya manusia yang mempunyai pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia berbuat dan menentukan tindakannya. Berbeda pengetahuan, berbeda pula laku perbuatan dan tindakannya. Rasionalisme juga bisa diartikan sebagai doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau ajaran agama.

            4. Pendekatan Empirisme
                Empirisme merupakan suatu paham yang mengutamakan pengalaman. Secara harfiah, istilah empirisme berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata emperia yang berarti pengalaman. Pendekatan empiris melihat bahwa pengalaman, baik pengalaman lahiriyah maupun pengalaman batiniyah merupakan sumber utama pengenalan. Empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan.

    

KESIMPULAN

        Pendekatan filsafat ilmu merupakan suatu proses yang terjadi ketika suatu ilmu itu bersifat empiris, teoritis, dan sistematis. Serta bersifat ilmiah pada tujuan-tujuan apapun yang hendak diraih. Objek pengetahuan manusia itu sangat luas, sampai tidak ada akhirnya. Ketika suatu permasalahan itu dibahas dan kemudian mendapatkan suatu jawaban serta kesimpulan dari permasalahan itu. Hasil dari upaya pemecahan masalah itu menciptakan suatu pengetahuan yang baru, terkadang manusia tidak puas atas jawaban yang telah ia dapatkan, Manusia biasanya akan mempertanyakan secara lebih mendalam, menyeluruh hingga ke akar-akarnya. Filsafat ilmu pada dasarnya selalu mempertanyakan dan menilai metode-metode tentang pemikiran ilmiah serta mencoba untuk menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.  Dengan memahami pendekatan-pendekatan sebagaimana yang disebutkan dalam kutipan di atas untuk melakukan sebuah penelitian dalam memilih salah satu pendekatan yang tepat sehingga dalam pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Cara untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah yaitu dengan menggunakan metode yang ilmiah, yakni dengan menggunakan metode yang bertumpu pada data yang kredibel, empiris, serta berfikir secara rasional.

    

DAFTAR PUSTAKA
        

Suaedi. 2016. Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: PT Penerbit IPB Press

Cahyadi, Nurdin. 2020. "Perbedaan Teknik Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran", https://disdik.purwakartakab.go.id/, diakses pada 3 November 2022 pukul 13.44

Endang Komara.  2011. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama

Surajiwo. 2009. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Cetakan Keempat. Jakarta: PT Bumi Aksara

Rizal Mustansyir, Misnal Munir. 2010. Filsafat Ilmu. Cetakan X. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset

Burhanuddin Salam. 2005. Pengantar Filsafat. Jakarta: Bumi Aksara

Suharyanto, Agung. 2017. Filsafat Ilmu. Psikologi UMA

Parluhutan, Alboin. 2020. "OBJEK FORMAL & MATERIAL FILSAFAT ILMU SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN" dalam Jurnal Pionir Volume 6 Nomor 2.

Gie, The Liang. 2004. Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Muhadjir, Noeng. 1998. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rake Sarasin





         










Komentar